Imam abu hanifa biography in urdu

Biografi Imam Hanafi, Pendiri Mazhab Hanafi yang Berakhir di Penjara

Imam Hanafi adalah seorang ulama yang dikenal dalam bidang ilmu fikih. Ia bahkan disebut-sebut sebagai tokoh pertama yang menyusun kitab fikih.

Selain itu, Imam Hanafi adalah pendiri dari Mazhab Hanafi, yang berkembang di kalangan umat Muslim Sunni di kawasan Afghanistan, Irak, Persia, Mesir, Turki, China, Rusia, dan sebagian Afrika Barat.

Mazhab Hanafi juga sempat berkembang di Maroko, tetapi tergeser oleh Mazhab Maliki.

Baca juga: Biografi Imam Hambali, Ahli Hadis yang Menyusun Kitab Al Musnad

Pendidikan

Imam Hanafi lahir di Kufah, Irak, pada tahun dengan nama lengkap Abu Hanifah bin Nu'man bin Tsabit Al-Taimi Al-Kufi.

Ia lahir di keluarga yang telah memeluk Islam, dan sejak kecil kerap mendampingi sang ayah berdagang kain sutra.

Oleh karena itu, ia kerap melakukan perjalanan ke berbagai wilayah dan pernah belajar di Mekah serta Madinah di masa mudanya.

Imam Hanafi dikenal sebagai anak yang cerdas.

Fiqih nikah imam hanafi biography Born to a Muslim family in Kufa , [ 3 ] Abu Hanifa traveled to the Hejaz region of Arabia in his youth, where he studied in the Islamic holy cities of Mecca and Medina. As his career as a jurist and theologian progressed, he became known for favoring the use of reason in his jurisprudential rulings, and even in his theology. How Abu Hanifa earned his name is disputed. He was often seen with one, thus earning his name this way. However, some historians contest he earned it as he had a daughter named Hanifa.

Bukti kecerdasannya dapat dilihat ketika ia mampu menghafal Alquran serta ribuan hadis.

Ia kemudian tumbuh mengikuti jejak sang ayah, menjadi pedagang. Di samping itu, ia juga terus memperdalam ilmu agamanya.

Dalam perjalanannya, Imam Hanafi memilih untuk fokus pada bidang fikih dan terus memperdalam ilmunya dengan berguru kepada salah satu syaikh ternama di Kufah, yaitu Syaikh Hammad bin ABu Sulaiman.

Baca juga: Utsman bin Affan, Khulafaur Rasyidin Pemilik Dua Cahaya

Kiprah

Imam Hanafi berguru kepada Syaikh Hammad selama 18 tahun.

Setelah gurunya itu meninggal, ia ditunjuk untuk menggantikan sebagai ulama.

Selama menjadi ulama, diketahui bahwa Imam Hanafi sudah menyelesaikan sebanyak perkara tentang fikih.

Berkat wawasannya yang luas, Hanafi dijuluki sebagai Imam Al-A'dzhom oleh masyarakat dan selalu dijadikan rujukan oleh para ulama pada masa itu.

Imam Hanafi kemudian mendirikan Mazhab Hanafi, yang merupakan salah satu mazhab fikih dalam Islam Sunni.

Mazhab ini diamalkan dan berkembang di berbagai kawasan, seperti Afghanistan, Persia, Mesir, dan beberapa daerah lainnya.

Imam Hanafi cukup dikenal atas penggunaan rasionalitas (ra'yi) dalam metode pengambilan fatwanya.